
Tim PIU Kalimantan Barat Hadiri Workshop Resfresher Kegiatan ICARE 2026
Pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian yang berkelanjutan dan inklusif merupakan tujuan proyek ICARE (Program Kementerian Pertanian yang bekerja sama dengan Bank Dunia). Program ini telah dilaksanakan sejak Mei 2023 di sembilan provinsi di Indonesia dengan mencakup 13 komoditas. Komoditas yang dikembangkan di masing-masing provinsi, yakni Lampung (kopi dan kambing), Jawa Barat (kentang dan domba), Jawa Tengah (pisang dan padi), Jawa Timur (jagung dan mangga), Kalimantan Barat (jeruk dan padi), Nusa Tenggara Barat (jagung dan ayam), Sulawesi Selatan (kentang dan sapi potong), Sulawesi Tenggara (kakao dan sapi potong), dan Sulawesi Utara (kelapa dan jagung).
Penguatan pemahaman terhadap pelaksanaan program menjadi sangat penting agar standar implementasi di lapangan tetap konsisten dan sesuai prosedur. Untuk itu, pada tanggal 24 s.d. 26 September 2025, Tim PIU Kalimantan Barat menghadiri Workshop Resfresher kegiatan ICARE bertempat di Hotel Lor-In Sentul, Bogor. Worksop dihadiri oleh PMU dan 11 PIU ICARE (BRMP Penerapan, BRMP Lampung, BRMP Jawa Barat, BRMP Jawa Tengah, BRMP Jawa Timur, BRMP Kalimantan Barat, BRMP Nusa Tenggara Barat, BRMP Sulawesi Selatan, BRMP Sulawesi Utara, BRMP Sulawesi Tenggara, dan PSP) dengan narasumber yang berasal dari Team World Bank, KPP, UKPBJ, LKPP, Bappenas.
Pembukaan workshop dilakukan oleh Sekretaris BRMP (Husni, SP, MP, M.Sc, Ph.D) didampingi oleh Kepala Balai Besar Pengembangan dan Penerapan Modernisasi Pertanian (Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc). Melalui paparan narasumber, diskusi interaktif, praktik penyusunan dokumen, dan sharing pengalaman antar PIU, diharapkan tujuan workshop dapat tercapai, antara lain:
1 . Mengoptimalkan kualitas penyusunan rencana kegiatan (AWP 2026)
2. Meningkatkan kapasitas tim PIU dan PMU dalam pengelolaan administrasi keuangan, termasuk pajak, dokumen belanja, serta pelaporan IFR sesuai standar, pengelolaan aspek lingkungan dan social, pengelolaan GRM ICARE.
3. Memperkuat kemampuan manajerial dan koordinasi tim dalam mendukung pencapaian indikator kinerja proyek (PDO).
4. Menyatukan persepsi dan pemahaman seluruh tim mengenai kebijakan, tata cara serta format penyusunan dokumen perencanaan program dan penyusunan KAK-RAB ICARE 2026.
5. Mendorong penerapan teknologi pembelajaran melalui pendekatan blended learning guna menciptakan proses pelatihan yang lebih interaktif, adaptif, dan inklusif.
6. Membangun kesamaan persepsi seluruh tim agar implementasi program berjalan lebih efektif, transparan, dan akuntabel di seluruh lokasi ICARE.
Melalui workshop, diharapkan perencanaan Program ICARE tahun 2026 dapat dimatangkan dan Tim PIU di setiap daerah siap melaksanakan kegiatan sesuai rambu-rambu yang telah ditentukan.