Tim Monev Tinjau Komprehensif dari Perbenihan Mandiri Hingga Validasi Sistem Informasi
Sambas, 5 November 2025 — Tim Monev BRMP Kalimantan Barat Pelaksanaan Program ICARE telah menyelesaikan serangkaian kegiatan lapangan yang berlangsung sejak 5 hingga 7 November 2025, yang berlokasi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Kegiatan ini bertujuan memantau kemajuan pelaksanaan berbagai kegiatan, mendapatkan gambaran menyeluruh, serta memastikan bahwa capaian program pertanian berbasis korporasi berjalan sesuai rencana dan prinsip keberlanjutan.
Kegiatan monitoring dimulai dengan peninjauan perbenihan padi di Desa Sungai Kelambu, yang menjadi bagian dari pengembangan komoditas strategis dalam Program ICARE. Tim Monev mencatat bahwa petani penangkar telah menanam varietas Inpari 49 menggunakan benih sumber bersertifikat dan mengikuti prosedur perbenihan sesuai standar teknis. Adopsi teknologi seperti sistem Jajar Legowo, penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB), dan penerapan pupuk berimbang juga berjalan baik di lapangan.
Dampak ekonomi dari kegiatan ini cukup signifikan. Hasil monitoring menunjukkan bahwa produktivitas padi meningkat dibandingkan sebelum bergabung dengan program ICARE. Menjadi penangkar benih dinilai lebih menguntungkan karena harga jual benih bersertifikat lebih tinggi daripada padi konsumsi biasa. Sebanyak 1,5 ton benih telah didaftarkan ke BPSB.
Selanjutnya, dilakukan monitoring pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Sekretariat ICARE Kalbar. Pelatihan ini merupakan bagian dari implementasi Environmental and Social Framework (ESF) Program ICARE. Peserta yang hadir terdiri dari Koordinator BPP Tebas, empat orang PPL, 20 perwakilan kelompok tani/gapoktan, serta Site Manager dan Fasilitator Lapangan.
Monitoring juga menyoroti kegiatan Integrasi Sistem Informasi yang dilaksanakan oleh BRMP Klimatologi dalam mendukung pengambilan keputusan pertanian berbasis data. Kegiatan ini berfokus pada penggabungan tiga sistem utama yaitu, Siap Tanam, Standing Crop (SisCrop), dan SIFORTUNA (Sistem Informasi Forecasting OPT Nasional).
Verifikasi lapangan dilakukan di Kecamatan Semparuk, Tebas, dan Tangaran untuk mencocokkan kondisi aktual seperti waktu tanam, varietas, kondisi pengairan, dan serangan OPT. Dalam pelaksanaannya, tim memanfaatkan teknologi drone untuk melakukan ground check dari udara. Foto udara yang diambil berfungsi memperbarui dan mengoreksi data dalam sistem SisCrop. Dengan pendekatan ini, sistem ICARE dapat menghasilkan rekomendasi tanam yang lebih akurat dan kontekstual, termasuk informasi terkait jenis benih dan lokasi penyediaannya.
Selain kegiatan di sektor padi, tim Monev juga meninjau penerapan sistem irigasi otomatis bertenaga surya yang dikembangkan oleh BRMP Mektan di Desa Sejiram. Sistem ini dirancang untuk mendukung kegiatan perbenihan jeruk dalam kerangka penerapan teknologi irigasi modern. Dengan dukungan energi terbarukan, sistem ini memungkinkan efisiensi penggunaan air dan peningkatan produktivitas tanpa ketergantungan pada pasokan listrik konvensional.
Hasil monitoring lapangan menjadi dasar penting untuk memperbaiki strategi pelaksanaan program ke depan. Salah satu tindak lanjut yang dilakukan adalah koordinasi persiapan kegiatan pengenalan dan aplikasi pestisida hayati atau biologis. Langkah ini diharapkan dapat memperluas penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor budidaya padi, sekaligus mendorong pencapaian PDO) Program ICARE.
Melalui pendekatan monitoring yang menyeluruh — dari peningkatan kapasitas petani, validasi teknologi digital, hingga inovasi sistem irigasi berkelanjutan — BRMP menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa Program ICARE di Kalimantan Barat berjalan efektif, adaptif, dan berdampak nyata bagi petani serta lingkungan.