Peningkatan Kapasitas Petani dalam Penerapan Teknologi PTKJS dan Sistem Pakar OPT Jeruk
SAMBAS - Rabu (15/10), BRMP Kalimantan Barat menghadiri Kegiatan Peningkatan Kapasitas Petani dalam penerapan Teknologi PTKJS dan Sistem Pakar OPT Jeruk. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BRMP Jestro) di Citrus Center. Salain BRMP Kalimantan Barat, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat serta Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas.
Kegiatan ini diikuti Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Mekar Sekuntum dan Bekut Kecamatan Tebas, Pengawas Benih Tanaman (PBT) Kabupaten Sambas, Site Manager dan Fasilitator Lapangan Program ICARE, Ketua/Pengurus Koperasi Tebas Gemilang Jaya dan Sejiram Jaya Bersama, serta para petani milenial dan petani wanita sebagai peserta kegiatan. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BRMP Jestro yang diwakili oleh Dr. Yenni, S.Si., M.Si.
Peningkatan kapasitas petani ini merupakan bagian dari Implementasi Teknologi PTKJS dan Aplikasi Sistem Pakar Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Jeruk dalam Mendukung Keberlanjutan Agribisnis Jeruk di Sentra Produksi Kalimantan Barat oleh BRMP Jestro, yang merupakan salah satu kegiatan Competitive Grant Program ICARE di Kalimantan Barat.
Dalam kegiatan ini, BRMP Kalbar yang diwakili oleh PIU ICARE Kalbar (M. Zuhran, SST., M.P.) menyampaikan bahwa Program ICARE terdiri dari beberapa kegiatan, baik kegiatan oleh BRMP Kalimantan Barat selaku PIU ICARE maupun oleh Unit Kerja lain Lingkup BRMP melalui Competitive Grant, Klinik Modernisasi Pertanian, maupun Pendampingan Swasembada Pangan sehingga kegiatan-kegiatan ini secara bersama-sama dan saling sinergis diharapkan dapat mendukung pengembangan kawasan jeruk dan padi di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Sambas.
Materi yang disampaikan oleh Tim BRMP Jestro sesuai dengan tantangan di lapangan yakni terkait (1) Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) untuk mengendalikan penyakit CVPD oleh Agung Purnomo; serta (2) Sistem Pakar OPT oleh Rizki Arya Yudistira, A.Md. yang diharapkan dapat membantu petani mengidentifikasi OPT yg menyerang tanaman jeruknya. Kegiatan peningkatan petani ini memadukan metode pembelajaran di kelas dan praktikum di lapangan.
Melalui kegiatan peningkatan kapasitas ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta sehingga dapat diterapkan dan didiseminasikan lebih luas di Kalimantan Barat, terutama di kawasan Program ICARE.