Workshop Knowledge Management, Procurement, dan Penguatan Environmental and Social Framework
Manado (08/12/25) - Aktivitas implementasi ICARE yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan tidak lepas dari penyelenggaraan komponen pendukung seperti Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management/KM), Pengadaan (Procurement), dan Kerangka Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Framework/ESF). Memastikan keselarasan maksud dan tujuan komponen-komponen tersebut antara World Bank, PMU, dan PIU, maka Tim PIU Kalimantan Barat menghadiri Workshop Knowledge Management (KM), Procurement, dan Penguatan Environmental and Social Framework (ESF) Program ICARE di Hotel Grand Luley Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 8 s.d. 10 Desember 2025. Workshop ini diikuti oleh PIU Balai Besar Pengembangan dan Penerapan Modernisasi Pertanian (BBP2MP) dan tim PIU dari 9 Provinsi pelaksana Program ICARE.
Knowledge Management (KM)
KM dibutuhkan untuk memastikan bahwa berbagai pembelajaran, inovasi, dan praktik baik dari seluruh PIU direplikasi oleh wilayah atau komoditas lain. Sistem KM yang baik akan mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti, meningkatkan efisiensi koordinasi, serta memperkuat tata kelola proyek. Dalam workshop kali ini, tim World Bank menyampaikan bahwa produk KM dapat berupa Succes Stories, Juknis, Pedum, Leaflet, Database, Poster, dll. Diseminasi KM dapat dilakukan melalui platform yang mudah diakses, terintegrasi, dan fleksible. Secara basic dapat melalui website, email, surat kabar, dan media sosial, dan secara interaksi dapat melalui podcast, study tour, training, dan knowledge forum.
Environmental and Social Framework (ESF)
Pada saat yang sama, penerapan ESF tetap menjadi landasan utama agar seluruh kegiatan ICARE berjalan dengan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Integrasi antara KM dan ESF menjadi semakin krusial karena bertambahnya lokasi kegiatan dan dinamika implementasi membutuhkan penyelarasan informasi, pembaruan panduan, serta peningkatan kapasitas PIU baru dan PIU lama dalam
pengelolaan risiko lingkungan dan sosial. Menurut World Bank (2023), penguatan ESF yang didukung dengan sistem knowledge
sharing meningkatkan efektivitas mitigasi risiko lingkungan dan sosial di proyek multi-lokasi. FAO (2023) menekankan pentingnya pengelolaan pengetahuan dalam mengakselerasi replikasi praktik pertanian iklim cerdas. Oleh karena itu, workshop ini diselenggarakan untuk memperkuat sistem KM dan ESF secara terintegrasi, sejalan dengan bertambahnya PIU dan berkembangnya kebutuhan implementasi ICARE.
Procurement (Pengadaan Barang/Jasa)
Aspek procurement juga merupakan komponen penting dalam implementasi Program ICARE. Pengelolaan procurement yang tepat, transparan, dan sesuai standar Bank Dunia diperlukan agar pelaksanaan kegiatan di lapangan berjalan efektif, akuntabel, serta sesuai ketentuan.
Beberapa hal yang diharapkan terjadi melalui workshop antara lain:
1. Terjadi peningkatan kapasitas PIU dalam pengelolaan dan pemanfaatan pengetahuan untuk perencanaan, pelaporan, dan pengambilan keputusan
2. Tersusunnya rencana tindak lanjut penguatan pengelolaan Knowledge Management (KM) yang lebih terstruktur, terintegrasi, dan berkelanjutan.
3. Meningkatnya kapasitas PIU dalam perencanaan, pelaksanaan, dan dokumentasi procurement sesuai standar dan audit trail Bank Dunia.
4. Terintegrasinya informasi dan pembelajaran procurement ke dalam sistem Knowledge Management ICARE.
5. Meningkatnya pemahaman PIU terhadap penerapan prinsip-prinsip Environmental and Social Framework (ESF), termasuk pengelolaan risiko dan dampak sosial serta lingkungan sesuai standar Bank Dunia.
6. Terbangunnya kesepahaman bersama mengenai arah strategis Program ICARE pasca penguatan KM dan penyempurnaan kerangka ESF.